SUDAH
Setelah semua yang terjadi, terlepas dari salahku ataupun salahmu. Terlepas dari salahku aku minta maaf. Dan terlepas dari salahmu, sudah lebih dulu aku maafkan.
Dahulu kita terlalu lama sama-sama sibuk mengungkit salah, dan mempentingkan rasa egois masing-masing hingga lupa kita pernah bahagia.
Aku kembali mengingat dan memulai untuk mengenang masa baik, waktu baik, kenangan baik. Aku terlalu berusaha membenci semuanya di waktu itu. Namun ternyata membenci itu melelahkan dan sekeras apapun aku membenci aku takkan pernah bisa. Dan akhirnya aku akan mengingatmu sebagai seorang yang pernah kubanggakan, sebagai seseorang yang pernah membahagiakan.
Terlepas dari hilangnya harap, aku hanya ingin mengucapkan terimakasih atas segalanya. Karena tak jarang kamu ada disaat aku sedang susah-susahnya. Tak jarang kamu ada disaat aku sedang lemah-lemahnya.
Kamu akan aku kenang sebagai seseorang yang istimewa dan akan selalu seperti itu.
Saat ini aku sedang mencoba untuk berdiri diatas kakiku sendiri tanpa bantuan darimu sama sekali. Karena biasanya kamu adalah orang nomor satu ketika aku membutuhkan sesuatu, ingin bercerita sesuatu, mengeluh tentang sesuatu, namun kini sudah tidak lagi. Maka akan ku usahakan untuk aku melepas kebahagiaanku yaitu kamu demi kebahagiaanmu. Kelak jika ternyata kita tidak lagi saling butuh, saling rindu, saling mencari, kamu ingat akan ini. Bagaimanapun cerita kita berakhir, aku akan selalu mengingatmu sebagai sosok yang mampu mencintaiku dengan sangat baik dan sempurna, sehingga membuat aku terus merasa utuh, berharga dan selalu tangguh dalam setiap hal.
Karena tidak ada yang kebetulan, termasuk pertemuan kita. Tak perlu menyesali, ambil hikmahnya, Tuhan tak pernah salah dalam berencana. Kamu tidak pernah salah untukku. Maka bila nanti datang hari kamu mengenang apa yg pernah kita punya dimasalalu, hari dimana mungkin aku masih sangat giat mencintaimu, dimana aku yang sering mengatakan dan bertanya
“aku kangen kamu”
“kamu ga kangen aku?”
“aku sayang banget sama kamu”
“kamu sayang ga sama aku?” kamu akan ingat ini, pada saat itu, aku hanya ingin selalu memastikan perasaanmu masih sama sejak awal jumpa dengan ku.
Untuk hari esok,esok,hingga esoknya lagi, aku akan tetap disini meski kamu sudah pergi. Dan nanti disaat kamu sudah mulai menemukan kebahagiaanmu, kamu ingat ini. Jauh pada hari dimana aku dan kamu bertemu,jauh sebelum aku jatuh cinta pada senyummu itu, jauh sebelum aku hanyut dalam cerita masa kecilmu dan ketika masa indah maupun kelam dalam hidupmu, aku sungguh sangat bersyukur Tuhan pernah mempertemukan dua garis lurus pada satu titik temu, padahal masih sangat banyak titik lainnya. Dan namun akulah yang beruntung sempat untuk bisa memilikimu dalam hidup ini. Dan bila nanti kamu telah bertemu pada sosok yang kamu pilih untuk menjadi alasan bahagiamu selanjutnya, yg dimana itu bukan aku, kamu ingat ini.
Aku izin pamit dan berucap banyak sekali terimakasih.Terimakasih sudah mengajariku banyak hal kebaikan,terimakasih terus menemaniku menitih langkah yang kadang melelahkan jika kutempuh sendiri, terimakasih sudah menamani dan memahami luka, duka, kelam, dan rumitnya aku, terimakasih untuk waktu, kesempatan, kebahagiaan, cerita, argumen, diskusi, dan hal yang kamu selalu ingin bagi denganku, dan terimakasih untuk cinta yang sangat luar biasa yang telah kamu berikan.
Terimakasih banyak.
Setelah aku ingat kembali ternyata, aku pernah begitu
bahagia denganmu, bila hari ini tidak ada lagi, aku sudah merasa cukup, karena pernah melewati segalanya denganmu disisiku, pernah diisi dan diyakinkan olehmu. Mencintaimu akan selalu menjadi bagian terbaik dalam hidupku. Jika nanti pada akhirnya bukan aku orangnya, aku meminta maaf atas segala kesalahanku padamu dimasalalu, maaf jika aku belum bisa jadi wanita yang kamu mau, maaf jika aku kurang sabar dalam menghadapi segala sifat moody-mu, aku hanya menitip pesan: "Kamu tetaplah kamu, tetaplah jadi diri sendiri, kamu hebat, dan tetaplah menjadi orang baik seperti biasanya. Dan ingat satu hal, aku menyayangimu, selalu."
#adiaryofka
Komentar
Posting Komentar